Welcome!

I am Falah Luthfi Industrial Engineer Entrepreneur Writer

View Work Hire Me!

About Me

Leadership
Entrepreneurial
Management
Writing
Presentation and Public Speaking
Who am i

Falah Luthfi.

Industrial Engineer

Selain sebagai seorang Teknik Industri, Falah juga menjadi penulis dan selalu senang untuk berbagi pengalamannya walaupun sedikit. Pengalamannya lebih banyak berada di dunia bisnis dengan beberapa bisnis yang pernah dijalankannya. Pada bisnis, perannya sebagai seorang Teknik Industri sangat berkaitan karena terdapat beberapa ilmu yang digunakannya seperti analisis investasi, proses produksi, hingga marketing. Ia juga tertarik dan mendalami industri kopi baik di Indonesia maupun dunia. Ia pun menjadi salah satu penulis di majalah kopi di Jogja.

Services

Web Design

Nulla metus metus ullamcorper vel tincidunt sed euismod nibh Quisque volutpat

Development

Nulla metus metus ullamcorper vel tincidunt sed euismod nibh Quisque volutpat

Branding

Nulla metus metus ullamcorper vel tincidunt sed euismod nibh Quisque volutpat

Marketing

Nulla metus metus ullamcorper vel tincidunt sed euismod nibh Quisque volutpat

Our Blog

Perbincangan Soal Rokok : Baik atau Tidak untuk Tubuh



Ketika pertanyaan tersebut akhirnya meluas 

        Saat ini mungkin sudah banyak artikel yang membahas tentang rokok. Namun kebanyakan dari artikel tersebut selalu membahas sisi negatif rokok saja, khususnya untuk kesehatan. Tidak banyak artikel yang membahas rokok dengan aspek yang lebih luas lagi padahal ada banyak aspek yang mempengaruhi keberadaan rokok itu sendiri. Seringkali sisi negatif rokok dibahas timpang tanpa melihat apakah ada aspek lain yang mempengaruhi. Oleh karena itu, artikel ini mencoba membahas rokok dengan aspek yang lebih luas dan objektif.

        Pertama mari kita coba telisik dari awal kenapa rokok bisa diciptakan. Di sisi global, rokok pertama kali sudah ada di Amerika sejak tahun 5000SM. Rokok digunakan sebagai media ritual bangsa Amerika di Shamanistic. Hingga akhirnya rokok menyebar luas hingga ke Eropa dan akhirnya diproduksi secara masal. Industri rokok ini pun tumbuh hingga terdapat kontroversi saintifik pada tahun 1960an dan adanya peraturan hukum pada tahun 1980. Menariknya, ternyata ada yang lebih dulu dihisap sebelum tembakau yaitu ganja. Ganja lebih lebih familiar di daerah Eurasia pada saat itu.

        Di Indonesia sendiri rokok sudah ada sejak jaman penjajahan, tepatnya ketika ada tanam paksa yang salah satu programnya adalah perluasan lahan tembakau untuk VOC. Tidak heran jika VOC mengadakan tanam paksa karena memang tembakau Indonesia termasuk yang terbaik di dunia. Kemudian dalam perkembangannya, muncullah rokok dengan campuran tembakau dan cengkeh yang ditemukan oleh orang Kudus bernama Haji Djamhari pada abad 19. Rokok tersebut dinamai rokok kretek karena ketika dinyalakan, akan terdengar bunyi ‘kretek kretek’ yang merupakan suara dari cengkeh yang dibakar. Sebelum adanya rokok kretek. rokok yang ditemukan sebelumnya adalah rokok putih yang hanya berisi tembakau tanpa cengkeh.

        Banyak kontroversi yang menyebut apakah rokok baik atau tidak utk kesehatan? Namun nyatanya terdapat banyak faktor yang menyebabkan rokok itu bisa jadi baik atau bisa jadi buruk. Jika ditelisik dari sejarah di Indonesia, merokok sebenarnya memang sudah menjadi budaya dan kebiasaan sejak jaman penjajahan. Selain itu, konon Haji Djamhari menghisap tembakau dan cengkeh untuk mengobati sakit asmanya. Lantas apa benar rokok berbahaya bagi tubuh hingga terdapat tulisan “ROKOK MEMBUNUHMU”? Memang menurut data Kemenkes tahun 2015, terdapat lebih dari 200.000 kematian akibat mengonsumsi produk tembakau. Tapi coba kita lihat apakah logis ketika memang benar rokok dapat membunuh tapi nyatanya masih dijual bebas. Berbeda dengan alkohol yang dijual bebas tanpa adanya peringatan tersebut padahal jika dilihat dari bahayanya bisa jadi hampir sama. Selain itu juga terdapat banyak campaign anti rokok yang jika kita bandingkan dengan alkhol mungkin hampir tidak ada. Mari kita telisik lagi lebih dalam.

        Sebenarnya jika kita bicara soal rokok, khususnya di Indonesia, ini bisa dilihat dari beberapa perspektif seperti perspektif agama, budaya, bisnis, dan mungkin yang lain. Pertama dari perspektif agama, khususnya dalam Islam, tidak ada satu ayatpun yang mengatakan bahwa rokok haram. Berbeda lagi dalam perspektf budaya seperti yang telah disebutkan di paragraph sebelumnya, rokok memang menjadi media untuk bersosialisasi dengan teman dan kerabat. Rokok memang seperti sudah membudaya bagi masyarakat Indonesia, bahkan ada di beberapa daerah yang menggunakan rokok sebagai sajian atau bahkan buah tangan dalam acara-acara tertentu. Bahkan Indonesia menjadi negara dengan jumlah perokok terbanyak di Asean dengan jumlah 34% dari total penduduknya. Namun ada yang lebih menarik lagi adalah dari perspektif bisnis.

        Di Indonesia, rokok memiliki beberapa dampak dalam aspek bisnis. Rokok merupakan salah satu pemasukan negara terbesar melalui cukainya dengan presentase hingga 95% dari total seluruh cukai yang masuk. Dari data pun terlihat bahwa kontribusi cukai hasil tembakau untuk pemasukan negara selalu meningkat tiap tahunnya. Selain itu perusahaan rokok juga berkontribusi menyerap tenaga kerja hingga 5,9 juta orang. Tidak heran jika kontribusi dari rokok cukup besar untuk negara, apalagi dengan budaya rokok yang ada. Indonesia pun dikenal dengan hasil tembakau yang diakui dunia menjadi salah satu yang terbaik.

        Dibalik kesuksesan rokok bagi pemasukan negara, rokok Indonesia juga dilirik oleh asing karena memiliki potensi yang besar, jadi tidak heran jika asing ingin menguasai produk tembakau kita. Apalagi rokok kretek asli Indonesia memang dikenal lebih nikmat dibanding rokok putih yang berasal dari Amerika. Hal ini terlihat dari kampanye anti rokok yang selama ini digemborkan yang berasal Amerika. Selain itu, dengan berlindung di balik isu kesehatan, beleid pembatasan tembakau akhirnya disahkan pada tahun 2009. Pembatasan tersebut menghasilkan slogan “low tar, low nicotin” yang menguntungkan rokok putih dengan jumlah tar dan nikotin yang lebih rendah dibanding kretek. Akibatnya industri rokok kretek menjadi lebih sulit. Untuk saat ini saja, dari 10 merk rokok besar dan populer di Indonesia lebih dari separuhnya dikuasai asing. Bukti lain yang mendukung bahwa asing ingin menghancurkan dan menguasai industri tembakau Indonesia adalah ternyata nilai Ekspor tembakau Amerika lebih besar dibanding Indonesia.

        Jadi dari beberapa aspek yang telah dijelaskan di atas, ternyata terdapat hal yang mungkin tidak diketahui banyak orang. Terdapat banyak hal besar di balik sebatang rokok itu sehingga sebaiknya memang tidak hanya dilihat dari satu aspek saja. Sehingga keputusan tentang baik atau tidaknya rokok untuk kita bisa dipertimbangkan melalui beberapa aspek tersebut. Untuk keputusan untuk mengkonsumsi rokok tentunya diserahkan pada masing-masing individu dengan perspektif yang dipegang. Tidak ada yang bisa disalahkan atau dibenarkan karena memang rokok ini memiliki beberapa perspektif yang bisa jadi bertolak belakang.

Referensi :

https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_smoking

https://www.tobakonis.com/rokok/sejarah-rokok-dunia-indonesia/

https://www.kemkes.go.id/article/view/19071100001/htts-2019-jangan-biarkan-rokok-merenggut-napas-kita.html

https://www.pkpberdikari.id/membunuh-indonesia-1-konspirasi-di-balik-iklan-rokok-membunuhmu/

Contact Us

Phone :

+20 010 2517 8918

Address :

3rd Avenue, Upper East Side,
San Francisco

Email :

email_support@youradress.com

Search This Blog

Blog Archive

Powered by Blogger.